Site icon Arus Kaltara

Berbagai Fakta Baru Tentang Kelahiran Soekarno Di Surabaya

Aruskaltara.com, Surabaya – Bulan Juni kerap disebut dengan Bulan Bung Karno. Tepat pada tanggal 6 Juni, Soekarno, Sang Proklamator ini lahir. Presiden Pertama RI ini disebut lahir di Surabaya. Simak faktanya yuk!

Fakta ini dibahas Komunitas penggiat sejarah, Begandring Soerabaia, Kuncarasono saat ngobrol gayeng.. Pada kesempatan tersebut, Kuncarsapaan akrabnya bertindak sebagai pemandu sekaligus inisiator acara. Ia berpakaian ala ekspatriat PETA revolusioner dengan pedang samurai (replika).

Ia mengatakan, ditemukannya tempat kelahiran Bun Carno karena peran besar yang dimainkan oleh Bang Bang DH, Wali Kota Surabaya dari tahun 2002 hingga 2010. Selain Bang Bang DH, ada Peter A. Rohi yang dikenal sebagai jurnalis senior dan ketua Institut Sukarno saat itu.

“Terima kasih kepada Bapak Bang Bang DH dan Almarhum Bapak Peter A. Rohi-lah yang menyelidiki tempat kelahiran Bun Carno di Surabaya.”

Diketahui, pada masa Walikota Soekarno, pemerintah kota Surabaya membeli rumah tempat lahirnya Bung Karno dari warga. Kunci rumah diserahkan kepada ahli waris pada 17 Agustus 2020. Tepatnya 17 Agustus 2020. Hari Kemerdekaan Indonesia.

“Senang merayakan Festival Penele ketika Bulan Bung Karno dirayakan tahun depan. Karena kawasan ini kaya dengan ragam budaya masyarakat,” usul Kuncar.

Dalam cangkrukan ini, hadir pula Andreas Hugo Parera selaku Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno yang dibentuk DPP PDI Perjuangan dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH yang kini anggota DPR RI.

Tak lupa, hadir juga Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, anggota DPRD Kota Surabaya Budi Leksono dan Khusnul Khotimah yang menjabat Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya.

Lalu, ada juga Whisnu Sakti Buana, mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yang kini menjadi Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Serta, penyanyi Andre Hehanusa.

Adi Sutarwijono mendukung penuh upaya menulis buku dan film dokumenter tentang Soekarno yang lahir di Surabaya.

“Karena masih banyak warga masyarakat yang mengganggap Bung Karno lahir di Blitar, seperti dinarasikan rezim Orde Baru. Jadi sejarah harus diluruskan, seluruslurusnya,” kata Adi.

Sementara itu, menurut Bambang DH, penemuan fakta Soekarno lahir di Surabaya semula dipicu oleh pernyataan almarhum Roeslan Abdulgani, sahabat Bung Karno dan mantan Menteri Luar Negeri, yang asli kelahiran kampung Peneleh.

“Pak Roeslan mengatakan pada saya, bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Kemudian Peter A. Rohi yang sedang menyelidiki saat itu, memperkuatnya dengan fakta dan angka, termasuk keterangan data sekunder. Ke rumah kecil Pandean Gang IV. 40,” kata Bang Bang kepada DH.

Gang Pandean IV adalah salah satu kelurahan yang ada di desa Peneleh di kecamatan Genteng kota Surabaya.

“Sebagai generasi muda, kami bangga Bung Karno lahir di Surabaya. Pada Upacara Peringatan Bung Karno Juni 2010, Bung Karno ditetapkan sebagai wilayah kekuasaan Sukarno,” kata Wisnu.

Rumah tempat lahirnya Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh kota Surabaya.

“Usaha untuk menulis buku atau membuat film tentang desa Penere dan rumah Bung Karno adalah ide yang bagus. Untuk memberikan penjelasan yang lengkap dan rinci dan menjadi kebanggaan masyarakat. Kami akan mengambil alih wilayah tersebut sebagai tujuan wisata. Saya sedang keluar,” kata Andreas Hugo Parella.

Exit mobile version