Site icon Arus Kaltara

Covid – 19 Pemicu Anjloknya Harga Minyak Dunia.

Aruskaltara.com – Harga minyak dunia anjlok dikarenakan berlanjutnya penguncian Covid – 19 di China, yang merupakan importir minyak utama dunia. Anjloknya harga minyak ini mencapai sekitar 6%.

Selasa, 10 Mei 2022 minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD6,45, atau 5,7 persen menjadi USD105,94 per barel. Sementara untuk patokan di Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate, melorot USD6,68, atau 6,1 persen menjadi menetap di posisi USD103,09 per barel. Keduanya melambung sekitar 35 persen sepanjang tahun ini.

Pasar keuangan global ketakutan oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan resesi karena penguncian Covid-19 yang lebih ketat dan lebih luas di China menyebabkan ekspor yang lebih lambat di ekonomi terbesar kedua dunia itu pada April.

China, Importir minyak terbesar dunia, melonjak hampir 7 persen pada April dari tahun sebelumnya, tetapi untuk impor untuk bulan pertama pada tahun 2022 merosot hingga 4,8%.

“Penguncian Covid di China berdampak negatif pada pasar minyak, yang mengalami tekanan jual bersamaan dengan ekuitas,” kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associated di Houston.

Impor minyak Iran oleh China pada April turun dari volume puncak yang terlihat pada akhir 2021 dan awal 2022, karena permintaan dari penyulingan independen melemah setelah penguncian Covid memukul margin bahan bakar dan meningkatnya impor minyak Rusia dengan harga lebih rendah.

Di Rusia, produksi minyak naik pada awal Mei dari April dan produksi telah stabil, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, setelah output jatuh pada April ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi atas krisis Ukraina. 

Pada bulan Juni, Arab Saudi pengekspor minyak utama dunia akan menurunkan harga minyak mentah untuk benua Asia dan Eropa

Exit mobile version