Aruskaltara.com – McDonald’s mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan menjual bisnisnya setelah lebih dari 30 tahun di negara tersebut.
Perusahaan mengutip perang di Ukraina dan operasional yang tidak terduga di Rusia sebagai alasan untuk kepergiannya, dalam siaran pers Bahwa
“kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan, juga tidak konsisten dengan nilai-nilai McDonald’s.”
“Kami sangat bangga dengan 62.000 karyawan yang bekerja di restoran kami, bersama dengan ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami, dan pewaralaba lokal kami. Dedikasi dan kesetiaan mereka kepada McDonald’s membuat pengumuman hari ini menjadi sangat sulit,” kata Chris Kempczinski, presiden dan CEO McDonald’s, dalam siaran persnya.
“Namun, kami memiliki komitmen terhadap komunitas global kami dan harus tetap teguh pada nilai-nilai kami. Dan komitmen kami terhadap nilai-nilai kami berarti bahwa kami tidak dapat lagi menjaga Arches tetap bersinar di sana.”
Perusahaan mengatakan bahwa itu adalah prioritas untuk “memastikan karyawan McDonald’s Rusia terus dibayar sampai penutupan transaksi apa pun dan bahwa karyawan memiliki pekerjaan di masa depan dengan pembeli potensial.”
McDonald’s mengumumkan pada 8 Maret bahwa mereka telah menutup sementara restoran di Rusia dan menangguhkan operasi di sana.
Merek Barat lainnya seperti Starbucks dan PepsiCo mengatakan pada saat itu bahwa mereka juga akan menangguhkan operasi.